Muslim sedunia baru saja selesai menjalani prosesi ibadah haji di Arab Saudi. Dari sisi fotografi, kebanyakan foto haji, terutama di kompleks Masjidil Haram, adalah versi aerial (diambil dari atas) dan merupakan foto resmi dari pemerintah maupun karya jurnalis yang memang meliput ritual haji. Sementara foto dengan kualitas bagus yang diambil jamaah haji lumayan jarang ditemukan. Adalah Toufic Beyhum, seorang fotografer dan desainer muslim asal Inggris yang menunaikan ibadah haji sambil menenteng kamera medium format klasik dan kuno, Hasselblad 500 (contoh Hasselblad 500 dibawah ini), dan mengabadikan beberapa foto selama dia menjalani haji.
Toufic yang diwawancarai Wired mengatakan bahwa tujuan utamanya memang berhaji dan memotret disana adalah bonus. Dia memutuskan untuk membawa kamera Hasselblad 500 di menit-menit terakhir. Namun membawanya masuk ke kompleks Masjidil Haram adalah persoalan tersendiri.
Kamera medium format seperti Hasselblad 500 bukanlah kamera yang bisa disamarkan, namun pergi berhaji juga hal yang spesial, jadi saya ingin kualitas foto yang tinggi. Rata-rata orang membawa kamera kecil yang tidak terlalu diperhatikan oleh sekuriti, namun aturannya memang tidak boleh memotret didalam masjid (apalagi dengan kamera medium format – red). Saat tas saya diperiksa dan mereka menemukan sebuah batu bata hitam mereka bertanya ‘Apa ini?’, saya jawab, ‘Oh, bukan apa-apa, ini hanyalah benda antik yang perlu diperbaiki’. Sekuriti tidak paham bahwa benda itu adalah kamera.
Menurut Toufic dia ingin memperlihatkan suasana damai dan religius yang dia rasakan untuk mengurangi stereotipe yang selama ini banyak di beritakan media mengenai muslim.
Saya hanya ingin menunjukan kedamaian dan spiritualitas seperti yang saya rasakan selama di Mekah. Ada begitu banyak liputan negatif mengenai Islam; demonstrasi membakar bendera, ekstrimis dan teroris. Kita seolah-olah hanya dikesankan oleh golongan muslim minoritas yang jumlahnya kurang dari 1 persen dari keseluruhan populasi muslim. Padahal mayoritas muslim adalah orang penuh damai dan toleran.
Satu hal yang cukup mengganggu Toufic adalah pemandangan bangunan-bangunan modern dan pekerjaan konstruksi yang mengelilingi kompleks masjid. Menurut dia bangunan terindah disana adalah kompleks Masjidil Haram dan Ka’bah yang ada ditengah-tengahnya. Namun kehadiran bangunan-bangunan pencakar langit itu cukup mengganggu karena seolah-olah menelan kompleks suci tersebut.
Oke silahkan nikmati foto-foto hasil jepretan Toufic Beyhum dibawah ini. Semua foto ditampilkan disini atas ijin Toufic yang belfot hubungi melalui email. Anda bisa mengunjungi website Toufic untuk melihat koleksi fotonya yang lebih komplit:
(via wired)